“Silahkan
diminum tehnya, Tuan Putri dan Tuan Enutra. Makanan utama akan segera disajikan
beberapa saat lagi.” ucap sang pemilik penginapan bernama Sam sambil
melayangkan senyuman ramahnya.
“Terima
kasih.”
Saat
ini aku dan Vivian berada pada halaman depan bangunan penginapan, atau bisa
dibilang sebagai area cafe di penginapan
milik Pak Sam. Ada enam buah meja kayu bundar berwarna putih dengan empat kursi
sederhana yang mengitarinya. Posisi meja-meja tersebut terpasang dua baris
saling berjajar. Sederhana namun tak menghilangkan kesan artistik akan
penataannya yang dihiasi dengan beberapa pita biru kuning dan tanaman-tanaman
hias yang menggantung di atasnya. Kesederhanaan yang indah dengan balutan
kreatifitas seni dari sang pemilik.