CHAPTER 41
- TEBING PERASAAN
Samar terdengar suara burung pagi
memberikan melodi yang tak asing bagi telinga. Aku baru tersadar, diri ini
terlelap entah sejak kapan. Tak tahu apa yang sedang dan sebelumnya terjadi.
Hanya terbaring pada ranjang busa sambil menatap langit-langit yang tak
kukenal.
Rasanya ada sesuatu yang hangat dan lembut
menyentuh pada sela-sela jari tangan kiriku. Terasa pula adanya beban kecil
yang menindih dada. Napasku agak sesak namun perasaan ini cukup membuatku
nyaman.
Kemudian perlahan kuarahkan pandangan
pada sesuatu yang menindihku tersebut. Nampak sesosok gadis berambut panjang
terurai tengah menindihkan kepalanya tepat di atas dadaku. Ia tertidur dengan
posisi duduk di samping kananku. Tak terlihat wajahnya seperti apa karena ia
menghadap pada arah lain.