CHAPTER 35 - PENEMPA
Langkah
kaki melewati sebuah pintu kaca buram berbingkai kayu jati bersamaan dengan
suara ‘Claank’ dari lonceng kecil
yang menggantung di atasnya. Mataku mengamati sekitar. Nampak ruangan seluas kira-kira
dua puluh meter persegi dengan berbagai peralatan bertarung seperti pedang, pisau,
tombak, kapak, gada, tameng, dan baju zirah yang terpampang rapi baik di dalam etalase
maupun tergantung pada dinding-dinding ruangan. Selain itu terdapat pula
martil-martil berbagai ukuran yang tergantung di rangka langit-langit. Dari
awal aku sudah mengira akan seperti ini ketika melihat baliho seukuran dua kali setengah meter
terpampang tepat di atas kaca depan rumah Lena bertuliskan ‘Toko Tempaan Ambriel’.
Ternyata tempat tinggalnya merupakan toko yang menjual hasil-hasil tempaan
untuk para ksatria.