CHAPTER 22 - KEYAKINAN DIRI
Setelah
aku menutup mata pria tak bernyawa bernama Genba yang ada di hadapanku, aku berdiri
tanpa berkata sambil melihat dua orang pengikutnya yang terus menangisi
kematiannya. Terpikir bahwa sepertinya pria ini memiliki pengaruh yang besar
bagi mereka. Tapi dibalik itu semua, rasanya masih ada yang mengganjal di dalam
diriku. Aku tak bisa tinggal diam begitu saja dengan keadaan yang menyedihkan
seperti ini. Seandainya saja.. Seandainya saja jika aku bisa mengendalikan
kekuatanku mungkin hal ini tidak akan terjadi.
“Umh
hei, benda apa itu yang ada di dekatnya?” tiba-tiba saja Diksy menunjuk pada
benda kecil bertombol seperti sebuah remote.
“Hati-hati
dengan benda itu!” Zekko langsung mengambil benda tersebut. “Jika tombol yang
ada di benda ini tertekan, kita semua akan mati terkubur di tempat ini.”