18 April 2010

Tentang Optimisme

Alkisah ada dua orang pemuda yang pergi mencari ilmu. Setelah jauh berjalan, mereka bertemu dengan seorang pandai besi, dan memutuskan untuk berguru dengan si pandai besi itu. Si pandai besi menyanggupi untuk mengajar mereka. Lantas keduanya diberi masing-masing satu plat besi beserta martilnya. Keduanya diperintahkan untuk membelah plat besi tadi dengan martil.

Setelah beberapa waktu, pemudapertama kembali menemui si pandai besi.

“Wahai guru, aku tidak bisa membelah plat besi ini. Plat besi ini terlalu keras.” Ujar pemuda pertama.

Tak berapa lama pemuda kedua pun datang menemui si pandai besi.

“Wahai Guru.. Adakah martil yang lebih kuat lagi dari ini?” Ujar pemuda itu dengan penuh semangat.

Bercermin dari kisah tersebut, Pemuda pertama adalah tipe orang yang pesimis. Ia selalu melihat rintangan sebagai sebuah hambatan. Sementara pemuda kedua adalah tipe orang yang optimis, selalu melihat rintangan itu sebagai sebuah tantangan untuk bertindak lebih keras lagi.

Orang yang pesimis selalu mencari alasan-alasan disekitarnya untuk menutupi ketidak mampuannya. Sementara orang yang optimis akan selalu belajar-dan belajar dari kesalahan untuk melatih kemampuannya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang optimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar